Mungkinsaja, saat pengukuran ada pergeseran alat atau juga cara mengamati yang tidak pas. Oleh karena itu, dalam menyajikan laporan dari pengukuran menggunakan mikrometer sekrup harus ada nilai ketidakpastiannya sebesar 0,005 mm. Nilai 0,005 mm tersebut merupakan setengah dari tingkat keakuratan atau ketelitian mikro meter sekrup yakni 0,01 mm. Alatukur ini di gunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaan lubang, lebar suatu celah dan jarak antara dua buat titik, yang membutuhkan ketelitian hingga 0,02mm. Hal hal yang perlu di perhatikan dalam pengukuran dengan menggunakan jangka sorong sebagai berikut. yang menunjukkan nilai 0,45 mm atau 0,045 cm. hasil Dalampelaksanaannya harus dibantu dengan menggunakan alat ukur lain seperti jangka bengkok dan bagian diameter dalam diperlukan bantuan jangka kaki. B. MISTAR GULUNG Mistar gulung adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur benda kerja yang panjangnya melebihi ukuran mistar baja, atau dapat dikatakan untuk mengukur benda-benda yang besar Jangkasorong ( vernier caliper) adalah alat yang digunakan untuk mengukur dimensi bagian dalam benda ataupun bagian luarnya, dan juga untuk mengukur kedalaman (lubang, celah, dll.). Alat ini memungkinkan Anda mendapatkan hasil pengukuran yang lebih tepat daripada yang Anda dapatkan dengan penggaris/pita pengukur biasa. Jangkasorong sering digunakan dalam banyak bidang pekerjaan seperti bidang teknik mekanika, pandai besi, forestry, pertukangan kayu, sains, obat-obatan, dan laboratorium fisika.. Cara menggunakan jangka sorong. Geser rahang luar Sejauh Ukuran Benda, setelah meletakkan objek pada rahang luar jangka sorong, rahang harus tepat digeser sejauh ukuran benda, lakukan hingga benda yang diukur tidak Seorangsiswa mengukur diameter sebuah pipa menggunakan jangka sorong seperti terlihat pada gambar berikut. Diameter pipa tersebut adalah . A. 4,17 cm B. 4,29 cm C. 4,57 cm D. 4,52 cm E. 5,03 cm. Pembahasan : Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 4,10 cm + 0,07 cm = 4,17 cm. Jawaban : A. Soal No. 4. Seorang siswa mengukur diameter sebuah CALIPERGAGE adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter dengan ukuran kecil, misalnya diameter lubang katup, diameter dalam rocker arm. sedangkan cincin pengganti adalah 3 mm. Bila hasil pengukuran dengan jangka sorong dalam pengukuran ini adalah 52,22 mm maka alternative pilihan batang pengganti adalah ukuran 50 mm dan cincin xo = hasil pengukuran yang terbaca; dan. ∆ x = ketidakpastian pengukuran = 1/2 skala terkecil alat ukur. Berikut ini merupakan contoh pengukuran beberapa besaran di dalam Fisika. 1. Pengukuran panjang. Panjang merupakan salah satu besaran pokok yang dapat diukur menggunakan mistar, jangka sorong, atau mikrometer sekrup. Berikut ini contoh Jangkasorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki batas ukur sampai 10 cm, dengan ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm, serta punya berbagai ukuran dengan rentang pengukuran mulai 00 mm hingga 3.000 mm atau 4 inch hingga 120 inch. Daripercobaan/praktikum yang kami lakukan, kami dapat menuliskan hasilnya dengan melalui 2 alat ukur yang kami lakukan diantaranya: 1. Jangka sorong. Batas ukur : 0-1 mm. Jumlah skala : 10. NST su : 1 mm. Jumlah skala noniuus : 20. NST jangka sorong : (batas ukur)/ (jumlah skala utama) 1/20= 0,05 mm. PengukuranDiameter Dalam dan Luar Tabung. Pengukuran ke- lebar dan tinggi balok menggunakan mistar dan jangka sorong diperoleh hasilnya cukup teliti, namun, perbandingan hasil pengukuran dengan kedua alat ukur tersebut tidak seperti mestinya. hasil pengukuran yang diperoleh sudah sangat teliti dan lebih teliti dari hasil pengukuran CaraPemakaian Jangka Sorong untuk Mengukur Diameter Dalam Suatu Benda Memutar pengunci ke kiri atau mengendorkan sekrup pengunci Menggeser rahang geser jangka sorong sedikit ke kanan Meletakkan benda/cincin/tabung yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang (atas) jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin/tabung tersebut Jangkasorong adalah alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk mengukur diameter dalam, diameter luar, kedalaman suatu benda. Skala terkecil yang dapat diukur jangka sorong adalah 0,01 cm. Berdasarkan gambar yang terlihat, maka dapat ditentukan hasil pengukuran adalah sebagai berikut. Dengan demikian, diameter kelereng adalah 5,66 cm. Dalampelaksanaannya harus dibantu dengan menggunakan alat ukur lain seperti jangka bengkok dan bagian diameter dalam diperlukan bantuan jangka kaki. Hasil pengukuran yang diperoleh adalah ukuran kasar. Batang pengukur kedalaman hanya dilengkapi pada jangka sorong dengan daerah pengukuran sampai dengan 300 mm. Jangka sorong dengan Hasilpengukuran dengan mengunakan mikrometer (Gambar 4.4.) biasanya lebih presisi dari pada menggunakan jangka sorong. Akan tetapi jangkauan ukuran mikrometer lebih kecil, yaitu sekitar 25 mm. Mikrometer memiliki ketelitian sampai dengan 0,01 mm. Jangkauan ukur mikrometer adalah 0-25 mm, 25-50 mm, 50-75 mm, dan seterusnya dengan selang 25 mm. 40ac2E. Jangka sorong adalah alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman, maupun diameter dalam’ suatu objek dengan tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik ±0,05 mm. Hasil pengukuran dari ketiga fungsi alat tersebut dibaca dengan cara yang sama. Alat ini dipakai secara luas pada berbagai bidang industri enjiniring teknik, mulai dari proses desain/perancangan, manufaktur/pembuatan, hingga pengecekan akhir produk. Alat ini dipakai luas karena memiliki tingkat akurasi dan presisi yang cukup tinggi, mudah digunakan, mudah dibawa-bawa, dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Karena alasan inilah jangka sorong lebih disukai insinyur enjinir dibandingkan alat ukur konvensional seperti penggaris. Bagian-bagian Jangka Sorong Bagian-bagian jangka sorong terdiri dari skala baca yang tercetak pada badan alat ini sama seperti skala baca/angka-angka di penggaris yang dapat diatur berdasarkan letak “rahang” jangka sorong; terdapat dua pasang rahang, yakni sepasang rahang luar atau rahang bawah untuk mengukur jarak pengukur utama dan sepasang rahang dalam atau rahang atas untuk mengukur diameter dalam’ contohnya mengukur diameter dalam pada cincin. Kedua pasang rahang tersebut dapat digerakkan untuk pengukuran, jarak antar rahang untuk kedua pasang rahang tersebut dapat dibaca dengan cara yang sama. Selain itu pula, terdapat tangkai ukur kedalaman yang pergerakannya diatur dengan cara menggerakkan rahang. Karena ketiga bagian-bagian jangka sorong tersebut saling bergerak bersamaan, maka ketiga fungsi tersebut pengukurannya dibaca/dihitung dengan cara yang sama. Untuk lebih jelasnya, bagian-bagian jangka sorong dapat dilihat pada gambar dibawah ini Sumber gambar Cara Membaca Jangka Sorong Perhatikan hasil pengukuran diatas. Cara membaca jangka sorong untuk melihat hasil pengukurannya hanya dibutuhkan dua langkah pembacaan Membaca skala utama Lihat gambar diatas, 21 mm atau 2,1 cm garis merah merupakan angka yang paling dekat dengan garis nol pada skala vernier persis di sebelah kanannya. Jadi, skala utama yang terukur adalah 21mm atau 2,1 cm. Membaca skal vernier Lihat gambar diatas dengan seksama, terdapat satu garis skala utama yang yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala vernier. Pada gambar diatas, garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada skala vernier. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm. Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan kedua nilai pengukuran diatas. Sehingga hasil pengukuran diatas sebesar 21 mm + 0,3 mm = 21,3 mm atau 2,13 cm. Contoh Soal Jangka Sorong Contoh Soal 1 Tentukan hasil pengukuran pada gambar diatas dalam satuan centimeter. Solusi Pembacaan skala utama= 10 cm angka 10 persis bersebrangan dengan angka nol pada skala vernier disebelah kanannya. Pembacaan skala vernier/ skala nonius= 0,02 cm garis kedua setelah nol pada skala vernier tepat lurus dengan garis diatasnya. Jadi, hasil pengukuran pada gambar di atas = 10 cm + 0,02 cm = 10,02 cm Atau 100,2 mm. Contoh Soal 2 Suatu baut panjangnya diukur dengan menggunakan jangka sorong dengan skala utama centimeter seperti yang dapat dilihat pada gambar diatas. Tentukan hasil perhitungan akhir dari pengukuran diatas dalam satuan milimeter. Solusi Pembacaan skala utama= 1,1 cm atau 11 mm terdapat satu garis setelah angka 1 pada skala utama yang persis bersebrangan dengan angka nol pada skala vernier disebelah kanannya. Pembacaan skala vernier/ skala nonius= jika dilihat dengan seksama, garis pada skala vernier yang tepat lurus dengan garis diatasnyamerupakan garis antara 6 dan 7. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,65 mm. Didapat, hasil pengukuran panjang baut adalah 11 mm + 0,65 mm = 11,65 mm Atau 1,165 cm. Jangka Sorong Analog dan Digital Jangka sorong diatas merupakan jenis alat pengukuran konvensional pada umumnya atau biasa disebut jangka sorong manual karena hasil pengukurannya harus dihitung sendiri secara manual. Selain jenis seperti diatas, terdapat dua jenis lainnya, yaitu jangka sorong analog dan digital. Kedua jenis ini tidak memerlukan perhitungan manual seperti jangka sorong manual karena hasil pembacaan pengukuran pada kedua alat tersebut langsung ditampilkan pada tampilan pembaca analog dan digital enak ya 🙂 . Akan tetapi, kedua jenis alat ini membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan dan perawatannya jangan sampai terjatuh, nanti bisa rusak. Sumber gambar Kontributor Ibadurrahman Mahasiswa S2 Teknik Mesin FT UI Materi lainnya Kesetimbangan Benda Tegar Listrik Statis Gerak Parabola Volume = luas alas×tinggivolume = πr²×tvolume = 3,14×2,85²×10 = 255,0465 cm³keteranganr=½ diameter =½×5,7 = 2,85semoga membantu PENGUKURAN• angka pentingtabungr = ½ d = ½ × 5,6 cm ← 2 APt = 10 cm ← 1 APV = __?volume tabungV = La • tV = π r² • tV = π • ½ × 5,7² • 10V = 255,175863288 cm³V = 2×10² cm³ ← 1 APcatatan pembulatsn ke bawah jika angka sebelum 5 genap PertanyaanHasil pengukuran diameter cincin menggunakan jangka sorong diperoleh data 1,88 cm. Data hasil pengukuran yang dilaporkan adalah...Hasil pengukuran diameter cincin menggunakan jangka sorong diperoleh data 1,88 cm. Data hasil pengukuran yang dilaporkan adalah... YMY. MaghfirahMaster TeacherJawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah sorong adalah sebuah alat ukur yang mampu mengukurdiameter dalam maupun diameter luar sebuah objekdengan akurasi yang sangat baik. Terdapat 2 jenis skala pada jangka sorong, yaitu skala utama dan skala nonius. Dalam menuliskan hasil pengukuran jangka sorong, ditulis pula nilai ketidakpastiannya yaitu 0,005 cm. Dengan demikian, hasil pengukuran yang dilaporkan adalah . Jadi, jawaban yang tepat adalah sorong adalah sebuah alat ukur yang mampu mengukur diameter dalam maupun diameter luar sebuah objek dengan akurasi yang sangat baik. Terdapat 2 jenis skala pada jangka sorong, yaitu skala utama dan skala nonius. Dalam menuliskan hasil pengukuran jangka sorong, ditulis pula nilai ketidakpastiannya yaitu 0,005 cm. Dengan demikian, hasil pengukuran yang dilaporkan adalah . Jadi, jawaban yang tepat adalah B. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!5rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!ARAqila Rizqi Kamilia Makasih ❤️ Ini yang aku cari! Pembahasan lengkap banget Mudah dimengerti - Cara menghitung jangka sorong dan contoh penggunaannya bisa diterapkan pada saat mengukur diameter luar maupun dalam suatu benda hingga ketebalannya. Tingkat ketelitian yang mencapai skala kecil menjadi kelebihan dari pengukuran dengan jangka sorong adalah alat ukur yang berfungsi mengukur panjang ketebalan benda tipis, diameter dalam dan luar, hingga kedalaman bejana dengan lingkaran sempit. Biasanya, jangka sorong akan dipakai untuk mengetahui ukuran benda-benda kecil yang tidak dapat diukur dengan penggaris. Jangka sorong punya tingkat ketelitian mencapai 1/100 mm. Namun, hasil ukuran yang nantinya ditemukan sepenuhnya tergantung pada pengukur dan juga tingkat ketelitian alat. Tingkat ketelitian jangka sorong selama ini terdiri dari berbagai macam tingkatan. Pada awalnya, hanya memiliki tingkat ketelitian 0,1 mm, lalu berkembang menjadi 0,05 mm, 0,02 mm, sampai 0,01 mm. Beberapa versi terbaru jangka sorong juga sudah dilengkapi display digital non analog.Fungsi Bagian-bagian Jangka Sorong Ketika seseorang mengukur menggunakan jangka sorong, ada bagian-bagian tertentu yang dapat digerakkan, sementara komponen lainnya hanya diam. Lantas, apa saja bagian-bagian di alat ukur jangka sorong? Setidaknya, ada dua bagian utama yang disebut rahang tetap dan rahang geser rahang sorong. Keduanya terdapat di bagian dalam dan luar jangka sorong untuk tujuan penggunaannya masing-masing. Berikut ini bagian-bagian jangka sorong dan penjelasan fungsinya 1. Rahang dalam rahang bawah Di rahang ini, ada rahang geser dan rahang tetap. Penggunaanya bagian ini buat mengukur bagian luar benda. Contohnya mengukur ketebalan atau diameter luar benda. 2. Rahang luar rahang atas Rahang ini juga terdiri dari rahang sorong dan rahang tetap. Namun, penggunaannya ditujukan demi mengetahui ukuran panjang diameter dalam benda. Contohnya, mengukur diameter dalam pipa. 3. Pengukur kedalaman di ujung batang jangka sorong Selain mengukur diameter luar dan dalam, jangka sorong juga dilengkapi dengan alat pengukur kedalaman Depth Probe. Dengan ini, kedalaman gelas atau benda lainnya dapat dihitung. 4. Skala utama cm Pada skala ini, terdapat satuan sentimeter cm yang digunakan untuk mendeskripsikan ukuran utama benda. 5. Skala utama inchi Berbeda dengan skala utama sebelumnya, skala ini menggunakan satuan inchi dalam pengukuran diameter benda. 6. Skala nonius mm Pada skala ini, satuan yang digunakan oleh jangka sorong adalah milimeter mm. Penggunaannya ditujukan untuk mengukur diameter dengan lebih teliti dengan menggunakan satuan yang kecil—yakni milimeter. 7. Roda pendorong Bagian ini berfungsi untuk menggeser rahang sorong pada jangka sorong. Dengan begitu, rahang akan digeser sesuai panjang benda yang tengah dihitung ukurannya. 8. Sekrup pengunci Ketika roda pendorong sudah digunakan, yakni sudah terjepit benda bagian dalam atau menjepit benda bagian luar, penguncian dapat dilakukan dengan sekrup pengunci. Contoh Pengukuran Jangka Sorong & Cara Menghitungnya Untuk mengukur panjang diameter benda, jangka sorong dapat digunakan sebagai alat ukurnya dengan beberapa pedoman langkah. Pertama kali, pengukur harus memperhatikan bahwa jangka sorong sedang dalam keadaan tertutup dan skala menunjuk angka 0 nol. Setelah itu, lakukan langkah-langkah penggunaan jangka sorong sebagai berikut Putar sekrup pengunci hingga dapat digeser ke kanan Masukkan rahang geser di tengah dua rahang tersebut Mulai geser rahang sorong sampai akhirnya terjepit benda Setelah terjepit penuh, putar lagi sekrup pengunci ke arah yang berlainan mengunci ukuran Langkah terakhir, hitung ukuran berdasarkan skala yang terlampir di jangka sorong. Untuk mengukur panjang diameter suatu benda, skala utama dapat ditemukan dengan mengamati satuan skala utama yang ada tepat di angka 0 pada skala nonius. Misalnya, ditemukan bahwa angka 2,5 cm sejajar dengan angka 0 di skala nonius. Setelah itu, pengukur harus menemukan skala noniusnya. Untuk mendapatkan skala nonius, pengukur hanya perlu mengamati satuan skala nonius yang memiliki kesejajaran dengan skala utama—di angka berapa pun. Misalnya, skala nonius 5 mm sejajar garisnya dengan salah satu angka di skala utama. Setelah itu, 5 mm dihitung berdasarkan ukuran tingkat ketelitian jangka sorong, yakni 0,01 cm. Maka, contoh hasil pengukuran jangka sorong dapat dilihat dengan penghitungan berikut -Skala utama 2,5 cm -Skala nonius 5 x 0,01 = 0,05 cm -Panjang diameter berdasarkan pengukuran 2,5 cm + 0,05 cm = 2,55 cm. - Pendidikan Kontributor Yuda PrinadaPenulis Yuda PrinadaEditor Addi M Idhom

dalam pengukuran dengan menggunakan jangka sorong diperoleh ukuran diameter